Pages

Sabtu, 13 April 2013

makalah tentang manfaat puasa


KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Alhamdulillah dengan semangat yang tinggi pula merupakan modal bagi saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan tambahan pengetahuan tentang manfaat-manfaat puasa terhadap kesehatan jasmani dan rohani manusia. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang banyak tidak hanya bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam penulisan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah ikut serta membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih ada kesalahan. Karena sesungguhnya saya sadari bahwa, tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta dan seisinya.


Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk masyarakat. Saya juga dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.

                                                                                          
 BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Di Indonesia sejak pasca reformasi, ada kecenderungan baik ormas, kelompok, dan sebagainya dalam masalah keagamaan untuk berdiri sendiri tanpa terikat dengan bentuk penyeragaman. Akan halnya perbedaan penentuan awal dan akhir puasa semakin marak pasca reformasi (di masa orde baru meski dalam batas tertentu ada perbedaan tapi tidak segencar seperti halnya pasca reformasi),  sehingga “demokrasi  liberal” semacam ini membuat umat nampaknya menganggap perbedaan suatu hal yang lumrah saja, membiarkan berbeda begitulah kira-kira ungkapan yang sering terdengar.
Tapi sulit juga dimungkiri meski perbedaan adalah lumrah, tetapi secara psikologi, umat nampaknya tetap menginginkan dan sangat rindu sekali adanya persatuan umat, mengingat awal puasa dan hari raya merupakan ibadah jama’iyyah (ibadah bersama-sama) bukan termasuk ibadah fardiyyah (ibadah individu), hal ini lebih krusial semisal dalam penentuan sepuluh malam terakhir karena di saat satu kelompok menganggap sudah malam ganjil sementara kelompok yang lain masih malam genap, lalu kapan malam lailatul qadar ? Justru itulah ibadah yang masuk kategori ibadah jama’iyyah (bersama-sama) seyogyanya juga dilakukan secara bersama-sama. Namun demikian, kita sebagai umat muslim kita juga melakukan ibadah fardiyyah (ibadah individu) di bulan suci Ramadhan diantaranya adalah yang utamanya ada puasa dari sebelum terbit fajar sampai terbenamnya matahari, membaca kitab suci Al Qur’an serta mengamalkannya, bersedekah kepada fakir miskin dan sebagainya. Hal tersebut sangatlah penting bagi setiap individu namun kita harus meyelaraskan dengan ibadah jama’iyyah (ibadah bersam-sama) misalnya sholat fardhu berjama’ah dan sholat tarrawih berjama’ah yang dilakukan setiap ba’da Isya dilanjutkan denangan sholat witir berjama’ah. Dalam menjalankan ibadah Ramadhan atau puasa banyak makna yang kita dapatkan salah satunya puasa dapat mempersatukan umat Islam.
      Pada kesempatan ini, saya mengangkat topik permasalahan adalah makna puasa terutama puasa dapat mempersatukan umat Islam yang selama ini di Indonesia lagi gencar-gencarnya dalam konteks menetapkan awal dan akhir puasa yang dilakukan oleh berbagai ormas yang berada di Indonesia.

I.2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah seperti telah diuraikan sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
·         Apakah puasa itu ?
·         Apakah manfaat puasa itu ?
·         Adakah mukjizat dari puasa bagi kesehatan manusia itu ?

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 PENGERTIAN PUASA
Definisi secara bahasa (etimologi): menahan.
Definisi secara syar'i (terminologi): menahan diri dari hal-hal yang membatalkan. Puasa sejak terbitnya fajar kedua hingga tenggelam matahari disertai dengan niat.

Hukum puasa
             Umat telah Ijma (berkonsensus) bahwa puasa Ramadhan hukumnya fardhu (wajib). Siapa yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa Ramadhan tanpa uzur, berarti dia telah melakukan dosa yang sangat besar.

Keutamaan puasa
              Di antara keutamaan puasa ialah ibadah ini telah Allah khususkan untuk diri-Nya sendiri dan Dia-lah yang langsung mengganjarnya, sehingga pahala puasa tak terhitung lipat gandanya, doa orang yang berpuasa tidak ditolak, orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, puasa memberi syafaat pada pengamalnya di  hari kiamat, bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak misk, puasa adalah tameng dan benteng yang kuat dari api neraka, siapa yang puasa sehari dijalan Allah, akan Allah jauhkan wajahnya dengan sehari itu dari api neraka sejauh 70 tahun. Serta di surga ada pintu yang dinamakan dengan ar-Royyan yang tidak dimasuki selain orang yang puasa.
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam. Al-Quran Diturunkan pada bulan ini, padanya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Jika masuk bulan Ramadhan dibukalah pintu surga dan ditutuplah pintu neraka, setan-setan dibelenggu dan puasa di bulan ini menyamai puasa selama sepuluh bulan.

Makna puasa
              Pada puasa terdapat banyak hikmah dan faedah yang kesemuanya berporos pada takwa. Puasa menundukkan setan, memecah hawa nafsu, menjaga anggota tubuh, mendidik keinginan untuk menjauhi hawa nafsu dan kemaksiatan, membiasakan taat pada peraturan, menepati janji dan mempertunjukkan persatuan umat Islam.

Adab-adab puasa dan sunnah-sunnahnya
Ada yang wajib dan ada pula yang mustahab (disukai). Diantaranya:
·         Makan sahur dan mengakhirkannya.
·         Menyegerakan berbuka
·         Menjauhi rofast, yaitu perbuatan maksiat.

               Di antara yang menghilangkan pahala kebaikan dan mendatangkan kejelekan adalah menyibukkan diri dengan permainan puzzles (game), menonton sinetron, film, lomba-lomba, menghadiri majelis sia-sia dan duduk-duduk (nongkrong) di jalan.
·         Hendaknya tidak memperbanyak makan. Sebagaimana hadits :
Tidak ada wadah yang diisi penuh oleh anak Adam yang lebih buruk daripada perutnya." (HR. Ahmad 17649)
·         Bersedekah dengan ilmu, harta, kedudukan, tenaga dan akhlak. Nabi shalallah alaihi wasalam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, terlebih lagi di bulan Ramadhan.

Perkara-perkara yang semestinya dilakukan pada bulan yang agung ini
            Mempersiapkan suasana dan diri untuk ibadah, bersegera bertaubat dan kembali kepada Allah. Merasa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, menyempurnakan puasa, khusyuk ketika shalat tarawih, tidak futur (melemah) pada sepuluh hari pertengahan, berusaha mendapatkan malam lailatul qodar, bersedekah dan beri'tikaf.
       Tidak mengapa mempersiapkan diri dengan masuknya bulan Ramadhan. Nabi shalallah alaihi wasalam dahulu memberi kabar gembira kepada para sahabatnya akan datangnya Ramadhan dan memotivasi mereka untuk bersungguh-sungguh di dalamnya.

      II.2.MANFAAT PUASA

1)      Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL and apoprotein alfa , dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “ the chronobiological “ menunjukan saat puasa ramadhan sangat berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormone kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
2)      Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat berpuasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan menurunkan kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah reterial dan menambah volume darah kejantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
3)      Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang passif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, pospat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
4)      Puasa bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang sakit diabetes yang sudah parah, jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit khususnya obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan nutrisi lainnya.
5)      Sedang diatara manfaat puasa ditinjau dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kinerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak diperut.
6)      Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan nafsu. Karena kelebihan baik dalam makan maupun minum serta menggauli istri, bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat dan kelengahan.
7)      Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urine dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urine hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Air dalam keadaan tertentu hal ini akan memberikan perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini dapat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
8)      Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan system kekebalan tubuh. Penelitian menunjukan saat puasa terjadi peningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikan pesat. Perubahan aksidental lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL merupakan model lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulatif bagi respon imunitas tubuh.
9)      Pada penelitian terbaru menunjukan bahwa terjadi penurunan kadar apobetta, menaikan kadar apoalfa 1dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
10)  Penelitian endokrinologi menunjukan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormone system pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormone tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
11)  Manfaat lain ditunjukkan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormone testosterone, prolaktin, lemotin dan hormone stimulatin folikel (FSH), ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormone hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
12)  Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progesifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat kolerasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
13)  Dalam jurnal endrokin dan metabolism dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormone dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormone kejantanan (testosterone), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormone tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormone testosterone yang berakibat penurunan nafsu seksual tapi tidak menggangu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormone testosterone dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14)  Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa ramadhan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnnya yang masih banyak lagi.
15)  Pikiran kita yang lambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti alamiah ini bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran kita semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu terbukti bahwa kewaspadaan mental meraka meningkat dan proges mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “ remarkable”
16)  Termasuk manfaat puasa adalah mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam. Karena setan masuk pada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah dengan berpuasa.
17)  Seorang ilmuwan dibidang kejiwaan yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktifitas berpuasa, seorang harus berpuasa lebih dari 21 hari.
18)  Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr.E.A.Moras mengatakan bahwa seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk kepada ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Didalam otak kita ada sel yang disebut dengan “neuroglial cell” fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.
19)  Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Ratey, seorang psikiater dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka dengan alat yang disebut “ functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor cortex” yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
20)  Ilmiwan dibidang neurologi yang bernama Mark Mattson, ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s Natioal Institute of aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukan bahwa diet yang tepat seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkison.  Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan tekanan darah dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.


 II.3.20 MUKJIZAT PUASA BAGI KESEHATAN MANUSIA

1.      Keseimbangan anabolisme dan katabolisme 
             Berbeda dengan kelaparan atau Starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein essensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif & baik
2.      Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
             Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3.      Tidak berpengaruh pada sel darah manusia 
             Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4.      Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh 
               Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal & jantung.
5.      Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui 
                 Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6.      Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
                     Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio. Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), Very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitianmenunjukkan tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7.      Penurunan glukosa dan berat badan 
            Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.
8.      Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok 
             Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9.      Pengaruh pada hormon virgisteron
             Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.
10.  Bermanfaat Bagi Jantung 
          Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa saat Ramadan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological” menunjukkan saat puasa ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
11.  Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel 
           Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12.  Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin 
               Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13.  Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 
               Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14.  Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang 
               Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15.  Bermanfaat dalam pembentukan sperma 
           Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
16.  Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis 
                 Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17.  Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual 
             Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
18.  Memperbaiki kondisi mental secara bermakna 
               Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa ramadhan juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19.  Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia.
                Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
20.  Menurunkan adrenalin 
                Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
     
            Pada kasus dalam perbedaan menentukan awal dan akhir Ramadhan semakin marak yang selama ini kita perhatikan adalah suatu hal yang wajar dan manusiawi. Namun dengan adanya perbedaan tersebut yang penting jangan sampai mengarah rusaknya persatuan umat. Kita sebagai umat muslim kita harus saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain. Misalnya ada suatu ormas yang menentukan awal dan akhir dengan metode hisab yang digunakan secara turun temurun di daerah tertentu.  Namun di lain sisi, ormas lain menentukan awal dan akhir puasa dengan metode hisab dan rukyatul hilal yang dilakukan secara langsung dengan kasat mata dan selanjutnya dibuktikan dengan menggunakan alat astronomi.
Dalam konteks Indonesia akarnya dari perbedaan metode penetapan atau kriteria awal dan akhir  oleh karena penyamaan persepsi antar ormas inilah yang perlu dilakukan secara intensif melalui dialog supaya perbedaan ini tidak berlanjut lama, intinya pemerintah mesti menghormati pendapat ormas dan ormas menghormati kesepakatan bersama dengan pemerintah berdasarkan kriteria yang telah dibangun bersama sehingga tidak ada yang merasa kalah, merasa menang, tapi semuanya merasa sama-sama menang, dan memakai kalender bersama yang telah disepakati secara bersama. Tetapi seandainya penyamaan persepsi tentang penetapan awal dan akhir puasa sulit dilakukan, maka tugas pemerintah agar tetap bersatu untuk memberikan maklumat penghormatan toleransi kepada masyarakat pada ormas yang berbeda, bukankah beribadah sesuai pilihan kecenderungan masing-masing terasa lebih puas, lebih pas dan lebih nyaman ketimbang ikut pemerintah tapi kurang nyaman, bukankah perbedaan rahmat bagi semua orang, umat Islam kenyataan memang  ada yang rasional, setengah rasional setengah tradisional, tradisional dan semuanya itu saling mendekat, saling kompromi. Namun demikian, saya mengajak kepada umat Islam agar puasa menjadi ajang bagi kita semata-mata mencari ridha Allah SWT dan saling memaafkan sesama umat Islam. Namun demikian saling memaafkan tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja, tetapi bisa kita lakukan kapanpun dan dimanapun. Kita sebagai umat muslim sebaiknya  saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain dalam konteks menentukan awal dan akhir ibadah Ramadhan atau puasa. Yang terpenting bagaimana persatuan umat lebih diutamakan apapun caranya dan jangan saling bermusuhan antar sesama umat Islam serta juga selama ormas-ormas tersebut tidak menyimpang pada ajaran agama islam yang semestinya misalnya mengajarkan perilaku zina serta tidak melakukan hal-hal yang anarkis dan provokatif.








BAB III
PENUTUP

III.1.    KESIMPULAN
             Setelah kita melihat pemaparan masalah yang terjadi, saya dapat menyimpulkan bahwa perbedaan pendapat dalam menentukan awal dan akhir puasa adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun demikian perbedaan pendapat tersebut jangan sampai memecahkan tali persatuan antar umat Islam. Puasa adalah salah satu ajang umat Islam untuk lebih mempersatukan tali silahturahmi antar umat Islam itu sendiri dan umat lainnya.

III.2.   SARAN
Sebaiknya dalam menulis sebuah makalah diperlukan referensi atau sumber yang lebih banyak.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id

1 komentar: