KATA
PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu. Alhamdulillah dengan
semangat yang tinggi pula merupakan modal bagi saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah
ini bertujuan untuk memberikan
wawasan dan tambahan pengetahuan
tentang manfaat-manfaat puasa
terhadap kesehatan jasmani dan rohani manusia. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
yang banyak tidak hanya bagi diri sendiri maupun orang
lain. Dalam penulisan ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah ikut serta membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih ada kesalahan. Karena sesungguhnya saya sadari bahwa,
tidak ada satupun yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT yang telah
menciptakan alam semesta dan seisinya.
Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna untuk masyarakat. Saya juga
dengan senang hati menerima kritik dan saran untuk memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Di
Indonesia sejak pasca reformasi, ada kecenderungan baik ormas, kelompok, dan
sebagainya dalam masalah keagamaan untuk berdiri sendiri tanpa terikat dengan
bentuk penyeragaman. Akan halnya perbedaan penentuan awal dan akhir puasa
semakin marak pasca reformasi (di masa orde baru meski dalam batas tertentu ada
perbedaan tapi tidak segencar seperti halnya pasca reformasi), sehingga
“demokrasi liberal” semacam ini membuat umat nampaknya menganggap perbedaan
suatu hal yang lumrah saja, membiarkan berbeda begitulah kira-kira ungkapan
yang sering terdengar.
Tapi
sulit juga dimungkiri meski perbedaan adalah lumrah, tetapi secara psikologi,
umat nampaknya tetap menginginkan dan sangat rindu sekali adanya persatuan umat,
mengingat awal puasa dan hari raya merupakan ibadah jama’iyyah (ibadah
bersama-sama) bukan termasuk ibadah fardiyyah (ibadah individu), hal ini lebih
krusial semisal dalam penentuan sepuluh malam terakhir karena di saat satu
kelompok menganggap sudah malam ganjil sementara kelompok yang lain masih malam
genap, lalu kapan malam lailatul qadar ? Justru itulah ibadah yang masuk
kategori ibadah jama’iyyah (bersama-sama) seyogyanya juga dilakukan secara
bersama-sama. Namun demikian, kita sebagai umat muslim kita juga melakukan
ibadah fardiyyah (ibadah individu) di bulan suci Ramadhan diantaranya adalah
yang utamanya ada puasa dari sebelum terbit fajar sampai terbenamnya matahari,
membaca kitab suci Al Qur’an serta mengamalkannya, bersedekah kepada fakir
miskin dan sebagainya. Hal tersebut sangatlah penting bagi setiap individu
namun kita harus meyelaraskan dengan ibadah jama’iyyah (ibadah bersam-sama)
misalnya sholat fardhu berjama’ah dan sholat tarrawih berjama’ah yang dilakukan
setiap ba’da Isya dilanjutkan denangan sholat witir berjama’ah. Dalam
menjalankan ibadah Ramadhan atau puasa banyak makna yang kita dapatkan salah
satunya puasa dapat mempersatukan umat Islam.
Pada kesempatan ini, saya
mengangkat topik permasalahan adalah makna puasa terutama puasa dapat
mempersatukan umat Islam yang selama ini di Indonesia lagi gencar-gencarnya
dalam konteks menetapkan awal dan akhir puasa yang dilakukan oleh berbagai
ormas yang berada di Indonesia.
I.2.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah seperti
telah diuraikan sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
·
Apakah puasa itu ?
·
Apakah manfaat puasa itu ?
·
Adakah mukjizat dari puasa bagi kesehatan manusia
itu ?
BAB
II
PEMBAHASAN
II.1
PENGERTIAN PUASA
Definisi secara bahasa
(etimologi): menahan.
Definisi secara syar'i
(terminologi): menahan diri dari hal-hal yang membatalkan. Puasa sejak terbitnya fajar kedua hingga tenggelam matahari disertai dengan
niat.
Hukum puasa
Umat telah Ijma
(berkonsensus) bahwa puasa Ramadhan hukumnya fardhu (wajib). Siapa yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa
Ramadhan tanpa uzur, berarti dia telah melakukan dosa yang sangat besar.
Keutamaan puasa
Di antara keutamaan puasa
ialah ibadah ini telah Allah khususkan untuk diri-Nya sendiri dan Dia-lah yang
langsung mengganjarnya, sehingga pahala puasa tak terhitung lipat gandanya, doa
orang yang berpuasa tidak ditolak, orang yang berpuasa memiliki dua
kebahagiaan, puasa memberi syafaat pada pengamalnya di hari kiamat, bau mulut orang yang berpuasa
lebih baik di sisi Allah daripada bau minyak misk, puasa adalah tameng dan
benteng yang kuat dari api neraka, siapa yang puasa sehari dijalan Allah, akan
Allah jauhkan wajahnya dengan sehari itu dari api neraka sejauh 70 tahun. Serta
di surga ada pintu yang dinamakan dengan ar-Royyan yang tidak dimasuki selain
orang yang puasa.
Puasa Ramadhan adalah salah
satu rukun Islam. Al-Quran Diturunkan pada bulan ini, padanya terdapat malam
yang lebih baik dari seribu bulan. Jika masuk bulan Ramadhan dibukalah pintu
surga dan ditutuplah pintu neraka, setan-setan dibelenggu dan puasa di bulan
ini menyamai puasa selama sepuluh bulan.
Makna puasa
Pada puasa terdapat banyak
hikmah dan faedah yang kesemuanya berporos pada takwa. Puasa menundukkan setan,
memecah hawa nafsu, menjaga anggota tubuh, mendidik keinginan untuk menjauhi
hawa nafsu dan kemaksiatan, membiasakan taat pada peraturan, menepati janji dan
mempertunjukkan persatuan umat Islam.
Adab-adab puasa dan
sunnah-sunnahnya
Ada yang wajib dan ada pula
yang mustahab (disukai). Diantaranya:
·
Makan sahur dan mengakhirkannya.
·
Menyegerakan berbuka
·
Menjauhi rofast, yaitu perbuatan maksiat.
Di
antara yang menghilangkan pahala kebaikan dan mendatangkan kejelekan adalah
menyibukkan diri dengan permainan puzzles (game), menonton sinetron, film, lomba-lomba, menghadiri majelis
sia-sia dan duduk-duduk (nongkrong) di jalan.
·
Hendaknya tidak memperbanyak makan. Sebagaimana
hadits :
“Tidak ada wadah yang diisi penuh oleh anak Adam
yang lebih buruk daripada perutnya." (HR. Ahmad 17649)
·
Bersedekah dengan ilmu, harta, kedudukan, tenaga
dan akhlak. Nabi shalallah alaihi wasalam adalah orang yang paling dermawan
dengan kebaikan, terlebih lagi di bulan Ramadhan.
Perkara-perkara yang semestinya dilakukan pada bulan yang agung ini
Mempersiapkan suasana dan diri untuk ibadah, bersegera
bertaubat dan kembali kepada Allah. Merasa bergembira dengan masuknya bulan
Ramadhan, menyempurnakan puasa, khusyuk ketika shalat tarawih, tidak futur
(melemah) pada sepuluh hari pertengahan, berusaha mendapatkan malam lailatul
qodar, bersedekah dan beri'tikaf.
Tidak mengapa mempersiapkan diri dengan masuknya bulan
Ramadhan. Nabi shalallah alaihi wasalam dahulu memberi kabar gembira
kepada para sahabatnya akan datangnya Ramadhan dan memotivasi mereka untuk
bersungguh-sungguh di dalamnya.
II.2.MANFAAT PUASA
1)
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan
HDL and apoprotein alfa , dan penurunan LDL ternyata sangat bermanfaat bagi
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “ the
chronobiological “ menunjukan saat puasa ramadhan sangat berpengaruh terhadap
ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormone kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
2)
Keadaan psikologis yang tenang, teduh
dan tidak dipenuhi rasa amarah saat berpuasa ternyata dapat menurunkan
adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali
lipat. Adrenalin akan menurunkan kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh
darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah reterial
dan menambah volume darah kejantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga
menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai
hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah,
jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
3)
Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai
125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi. Saat puasa
terjadi perubahan dan konversi yang passif dalam asam amino yang terakumulasi
dari makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang sehingga
memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi
dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino
penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein,
lemak, pospat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan
sel lemak yang menggumpal dalam hati.
4)
Puasa bisa menurunkan kadar gula darah,
kolesterol dan mengendalikan tekanan darah. Itulah sebabnya, puasa sangat
dianjurkan bagi perawatan mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol
tinggi, kegemukan dan darah tinggi. Dalam kondisi tertentu, seorang pasien
bahkan dibolehkan berpuasa, kecuali mereka yang sakit diabetes yang sudah parah,
jantung koroner dan batu ginjal. Puasa dapat menjaga perut yang penuh disebabkan
banyak makan adalah penyebab utama kepada bermacam-macam penyakit khususnya
obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan penyakit yang diakibatkan oleh
kelebihan nutrisi lainnya.
5)
Sedang diatara manfaat puasa ditinjau
dari segi kesehatan adalah membersihkan usus-usus, memperbaiki kinerja
pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi
kegemukan dan kelebihan lemak diperut.
6)
Termasuk manfaat puasa adalah mematahkan
nafsu. Karena kelebihan baik dalam makan maupun minum serta menggauli istri,
bisa mendorong nafsu berbuat kejahatan, enggan mensyukuri nikmat dan
kelengahan.
7)
Penghentian konsumsi air selama puasa
sangat efektif meningkatkan konsentrasi urine dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan
osmosis urine hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Air dalam
keadaan tertentu hal ini akan memberikan perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan
air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini
dapat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin
yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
8)
Dalam keadaan puasa ternyata dapat
meningkatkan system kekebalan tubuh. Penelitian menunjukan saat puasa terjadi
peningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah
putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikan pesat. Perubahan aksidental
lipoprotein yang berkepadatan rendah (LDL), tanpa diikuti penambahan HDL. LDL
merupakan model lipoprotein yang memberikan pengaruh stimulatif bagi respon
imunitas tubuh.
9)
Pada penelitian terbaru menunjukan bahwa
terjadi penurunan kadar apobetta, menaikan kadar apoalfa 1dibandingkan sebelum
puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh
darah.
10)
Penelitian endokrinologi menunjukan
bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi
makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormone system pencernaan
dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormone tersebut merupakan
salah satu rahasia hidup jangka panjang.
11)
Manfaat lain ditunjukkan dalam penelitian
pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada
hormone testosterone, prolaktin, lemotin dan hormone stimulatin folikel (FSH),
ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfat dalam
pembentukan sperma melalui perubahan hormone hipotalamus-pituatari testicular
dan pengaruh kedua testis.
12)
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih
jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok)
atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral
(netrofil) dan progesifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa terdapat kolerasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan
kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
13)
Dalam jurnal endrokin dan metabolism dilaporkan
penelitian puasa dikaitkan dengan hormone dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian
tersebut mengamati kadar hormone kejantanan (testosterone), perangsang kantung
(FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormone tersebut dalam
tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormone testosterone yang
berakibat penurunan nafsu seksual tapi tidak menggangu jaringan kesuburan. Namun
hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormone testosterone
dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
14)
Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan
penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan
puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian
lainnya menunjukkan ternyata puasa ramadhan juga mengurangi resiko komplikasi
kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan
muda dan penyakit lainnnya yang masih banyak lagi.
15)
Pikiran kita yang lambat ketika lapar,
ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti alamiah ini bisa
diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah
masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran kita
semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago
diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu terbukti bahwa kewaspadaan
mental meraka meningkat dan proges mereka dalam berbagai penugasan kampus
mendapat nilai “ remarkable”
16)
Termasuk manfaat puasa adalah
mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri anak Adam.
Karena setan masuk pada anak Adam melalui jalan aliran darah. Dengan berpuasa
maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan nafsu syahwat dan kemarahan. Karena
itu Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam menjadikan puasa sebagai benteng untuk
menghalangi nafsu syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum
mampu menikah dengan berpuasa.
17)
Seorang ilmuwan dibidang kejiwaan yang
bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari sekedar manfaat
fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari aktifitas berpuasa, seorang
harus berpuasa lebih dari 21 hari.
18)
Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr.E.A.Moras
mengatakan bahwa seorang pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama
lebih dari delapan bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk
kepada ahli saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa. Wanita
itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan sembuh setelah
berpuasa selama lima minggu. Didalam otak kita ada sel yang disebut dengan “neuroglial
cell” fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa
sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial
ini.
19)
Sebuah tulisan penelitian yang dilakukan
oleh Dr. Ratey, seorang psikiater dari Harvard, mengungkapkan bahwa pengaturan
dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak. Dr. Ratey
melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan memantau otak mereka
dengan alat yang disebut “ functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI). Hasil pemantauan
itu menyimpulkan bahwa setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor
cortex” yang meningkat secara konsisten dan signifikan.
20)
Ilmiwan dibidang neurologi yang bernama
Mark Mattson, ph.D., seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s Natioal
Institute of aging. Dalam hasil penelitiannya menunjukan bahwa diet yang tepat
seperti berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit
de-generatif seperti Alzheimer atau Parkison.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet dengan membatasi masukan
kalori 30% sampai 50% dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut
jantung dan tekanan darah dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.
II.3.20 MUKJIZAT PUASA BAGI KESEHATAN MANUSIA
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau Starvasi
dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam
puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat
asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya
memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan
sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi
protein essensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini
tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak
dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat
puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif & baik
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman
dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi,
dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan
dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan
pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah
manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak
berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah
retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin
(MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2
tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita
diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula,
protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes
tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa.
Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil,
usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal & jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat
sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil
dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian
tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak
bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan
hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami
berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan
Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan
kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang
berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin,
pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin
(BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan
diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion
(AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio. Kortisol
serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high
density lipoprotein (HDL), Very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL
rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitianmenunjukkan
tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia
janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP
janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences
saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI),
glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high
density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan
sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan
penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam
frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL
tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid
dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan
biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar
gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon
perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon
virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian
menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru
bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan
hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk
tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang
mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa saat Ramadan
tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein.
Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat
terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan
HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian “chronobiological”
menunjukkan saat puasa ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi
sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai
perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi
peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi
dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi
yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum
didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan
kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan
kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino
penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein ,
lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan
sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh
mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan
konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi
urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000
sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi
perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat
meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja
mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada
akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu
rahasia hidup jangka panjang
Penelitian
endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif
menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan
penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar.
Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka
panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam
penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin,
lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan
penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan
hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang
persendian (encok) atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada
membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis.
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas
klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi
antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam
membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testoteron dan
performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan
metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan
seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan
(testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan
kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan
penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak
menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa
hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat
melebihi sebelumnya
18. Memperbaiki kondisi mental secara
bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan
penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata
dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna.
Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa ramadhan juga mengurangi
resiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak
seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial
baik dengan Allah dan sesama manusia.
Manfaat puasa
bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia.
Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah
dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan
meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah
akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan
kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan
sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai
peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta
dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas
serta bahagia.
20. Menurunkan adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa
ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah
adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot
empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner,
meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan
jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak
protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan
resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner,
stroke dan lainnya.
Pada kasus dalam
perbedaan menentukan awal dan akhir Ramadhan semakin marak yang selama ini kita
perhatikan adalah suatu hal yang wajar dan manusiawi. Namun dengan adanya
perbedaan tersebut yang penting jangan sampai mengarah rusaknya persatuan umat.
Kita sebagai umat muslim kita harus saling menghormati dan menghargai pendapat
orang lain. Misalnya ada suatu ormas yang menentukan awal dan akhir dengan
metode hisab yang digunakan
secara turun temurun di daerah tertentu.
Namun di lain sisi, ormas lain menentukan awal dan akhir puasa dengan
metode hisab dan rukyatul hilal yang dilakukan secara langsung dengan kasat
mata dan selanjutnya dibuktikan dengan menggunakan alat astronomi.
Dalam konteks Indonesia akarnya dari perbedaan metode
penetapan atau kriteria awal dan akhir
oleh karena penyamaan persepsi antar ormas inilah yang perlu dilakukan
secara intensif melalui dialog supaya perbedaan ini tidak berlanjut lama,
intinya pemerintah mesti menghormati pendapat ormas dan ormas menghormati
kesepakatan bersama dengan pemerintah berdasarkan kriteria yang telah dibangun
bersama sehingga tidak ada yang merasa kalah, merasa menang, tapi semuanya
merasa sama-sama menang, dan memakai kalender bersama yang telah disepakati
secara bersama. Tetapi seandainya penyamaan persepsi tentang penetapan awal dan
akhir puasa sulit dilakukan, maka tugas pemerintah agar tetap bersatu untuk
memberikan maklumat penghormatan toleransi kepada masyarakat pada ormas yang
berbeda, bukankah beribadah sesuai pilihan kecenderungan masing-masing terasa
lebih puas, lebih pas dan lebih nyaman ketimbang ikut pemerintah tapi kurang
nyaman, bukankah perbedaan rahmat bagi semua orang, umat Islam kenyataan
memang ada yang rasional, setengah rasional setengah tradisional,
tradisional dan semuanya itu saling mendekat, saling kompromi. Namun demikian,
saya mengajak kepada umat Islam agar puasa menjadi ajang bagi kita semata-mata
mencari ridha Allah SWT dan saling memaafkan sesama umat Islam. Namun demikian saling
memaafkan tidak hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja, tetapi bisa kita
lakukan kapanpun dan dimanapun. Kita sebagai umat muslim sebaiknya saling menghormati dan menghargai pendapat
orang lain dalam konteks menentukan awal dan akhir ibadah Ramadhan atau puasa.
Yang terpenting bagaimana persatuan umat lebih diutamakan apapun caranya dan jangan
saling bermusuhan antar sesama umat Islam serta juga selama ormas-ormas
tersebut tidak menyimpang pada ajaran agama islam yang semestinya misalnya
mengajarkan perilaku zina serta tidak melakukan hal-hal yang anarkis dan
provokatif.
BAB III
PENUTUP
III.1. KESIMPULAN
Setelah kita melihat pemaparan
masalah yang terjadi, saya dapat menyimpulkan bahwa perbedaan pendapat dalam
menentukan awal dan akhir puasa adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun
demikian perbedaan pendapat tersebut jangan sampai memecahkan tali persatuan
antar umat Islam. Puasa adalah salah satu ajang umat Islam untuk lebih
mempersatukan tali silahturahmi antar umat Islam itu sendiri dan umat lainnya.
III.2. SARAN
Sebaiknya dalam menulis sebuah
makalah diperlukan referensi atau sumber yang lebih banyak.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.google.co.id
Terima kasih penjelasan tentang manfaat air yang cukup lengkap ini
BalasHapus